Kata-kata terakhir Dwi Putri pada ibunya di Lampung sebelum tewas di Batam

Erlita Irmania
0
Kata-kata terakhir Dwi Putri pada ibunya di Lampung sebelum tewas di Batam

Komunikasi Terakhir Dwi Putri dengan Keluarga Sebelum Kematian Mengerikan

Dalam kasus kematian Dwi Putri Apriliani Dini (25) yang terjadi di Batam, Kepulauan Riau, informasi mengenai komunikasi terakhir korban dengan keluarganya menjadi fokus utama dalam penyelidikan. Kakak ipar korban, Dani, mengungkapkan bahwa Dwi Putri sempat berkomunikasi dengan ibunya melalui telepon sekitar seminggu sebelum kabar kematian tersebut.

Menurut Dani, Dwi Putri menyampaikan rencana untuk pulang ke kampung halamannya di Lampung Barat setelah bekerja selama dua tahun di Batam. Ia menjelaskan bahwa adiknya itu ingin menetap di kota asal karena seluruh keluarga telah tinggal di sana.

"Adik saya menyatakan bahwa di bulan 12, ia akan pulang. Mau pulang ke kampung dan mau menetap di Lampung Barat karena semua keluarga menetap di sana," kata Dani kepada Tribunnews.com.

Pengalaman Tinggal Bersama di Batam

Melia, kakak kandung Dwi Putri, mengungkapkan bahwa ia pernah tinggal bersama adiknya di Batam beberapa tahun silam. Saat itu, Melia masih belum menikah dan memilih pulang ke kota asal ketika Dwi Putri menikah dan menetap di Batam.

Selama tinggal bersama, Melia menjaga adiknya dengan baik. Ia sering mengajak Dwi Putri bermain dan nongkrong. Namun, setelah menikah, hubungan mereka menjadi lebih jauh.

"Kami pisah saat dia punya suami. Saya pulang dari Batam pada 2020, dia tinggal sama suaminya," tambah Melia.

Perceraian dan Kembali ke Batam

Setelah bercerai dengan suaminya, Dwi Putri sempat pulang ke kampung halaman. Namun, dua tahun lalu, ia memutuskan untuk kembali bekerja di Batam karena alasan ekonomi. Suaminya juga orang Batam, tetapi akhirnya pindah kembali ke Lampung Barat.

"Saya rasa karena kondisi anaknya, dia kembali lagi ke Batam," ujar Melia.

Duka Keluarga yang Mendalam

Kabar kematian Dwi Putri menjadi duka yang sangat mendalam bagi keluarga. Melia mengatakan bahwa kedua orang tua korban tidak henti menangis setelah mendengar kabar tersebut. Bahkan, ibunya sempat pingsan.

"Ibu dan bapak nangis terus. Bapak nangis, ibu sempat pingsan juga dengar kabar ini. Dengar kabar hari Sabtu, 29 November kemarin. Setelah maghrib," ungkap Melia.

Menurut Melia, keluarga tidak memiliki kecurigaan apapun terhadap mantan suami Dwi Putri. Hubungan antara keluarga dan mantan suami tetap baik hingga saat ini.

Kematian Mengenaskan Akibat Penyiksaan

Dwi Putri tewas secara tragis akibat penyiksaan brutal selama tiga hari, mulai dari Selasa (25/11/2025) hingga Jumat (28/11/2025). Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, korban tinggal di Batam sekitar dua tahun dan mendaftar ke agensi MK yang dimiliki oleh tersangka, Wilson Lukman alias Koko (28).

Anak didik agensi ini disalurkan sebagai Ladies Companion (LC) di beberapa tempat hiburan malam (THM) di Kota Batam. Dalam proses pendidikan dan ritual inilah Dwi Putri disiksa hingga meninggal.

Kasus TPPO Menjadi Perhatian

Kasus ini disebut mengarah pada Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Polisi diminta untuk mengusut dugaan adanya praktik perdagangan manusia selain kasus pembunuhan terhadap Dwi Putri.

Penyiksaan Dwi Putri terekam dalam CCTV dan kini disimpan oleh pihak kepolisian. Rekaman tersebut menunjukkan bagaimana korban disiksa tanpa busana, tangan dan kaki diikat, serta mulut ditutup lakban.

Pada rekaman CCTV, terlihat jelas bagaimana tersangka Koko Wili menyiram tubuh korban dengan air dan memasukkan selang ke hidung korban sambil menutup mulutnya dengan lakban. Korban tidak bergerak selama sekitar satu jam, dan akhirnya meninggal.

Rekayasa Kematian dan Penangkapan Pelaku

Setelah korban tidak bergerak, Koko meminta anakbuahnya untuk membeli tabung oksigen. Namun, Dwi sudah tidak bergerak dan dipastikan sudah meninggal.

Pelaku kemudian merencanakan rekayasa dan membawa korban ke rumah sakit jauh dari keramaian. Aksi keempat pelaku dicurigai oleh polisi, sehingga akhirnya mereka ditangkap setelah polisi mendapatkan CCTV dari TKP.

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default